komentar anda

ShoutMix chat widget

7.16.2009

chapter 6, Perjuangan antara terang dan kegelapan

Papa i Wunte adalah orang pertama dari suku Pebato yang mendengar pemberitaan Injil, dan sejak saat itu ia terus-menerus mengikutinya. Pada tahun pertama orang yang datang mendengarkan saya, biasanya berkumpul di rumahnya. Meskipun kebanyakan orang Pebato belum mengerti maksud pemberitahuanku, Meskipun mereka mulai mengerti bahasaku, namun Papa i Wunte segera menyadari tuntutan pertobatan. Setelah salah satu pertemuan pertama, Papa i Wunte bertanya,”Apabila saya menjadi Kristen, hal-hal apa saja perlu saya tinggalkan ?”
Seringkali pertanyaan membuktikan bahwa ia merenungkan isi Injil itu. Pada waktu kami berusaha dengna sia-sia untuk mendirikan sebuah sekolah, Papa i Wunte mengatakan kepada saya, “ Kami kuatir bahwa sekolah ini akan merugikan nenek moyang kami.”
Maksudnya bahwa sekolah ini akan menarik anak-anak keluar dari agama nenek moyang mereka. Saya menjawab” Nenek moyang kalian dulu tidak pernah sempat mendengar Injil dimuka bumi ini.


( foto: Rumah lobo tempat pemujaan to poso mula-mula)

Sekarang mereka melihat cucu mereka, dan bersikap sedih bahwa kalian mau menaati manusia saja. jikalau salah satu dari nenek moyang itu dapat kembali kepada anda, pasti naesehatnya adalah ,” Pergilah ke sekolah itu dan belajarlah berdoa kepada Allah; jangan berdoa kepada kami karena kami manusia saja.”
Pada kesempatan yang lain ia bertanya :” Tetapi bagaimanakah keadaan jiwa-jiwa nenek moyangku yang tidak pernah mengenal Yesus?”.” Janganlah kuatir tentang mereka saya menjawab, “mereka juga berada dalam tangan Tuhan , dan Dialah Bapak yang penuh kasih ; mereka tidak sempat mendengar Injil di muka bumi ini, tetapi anda sekarang telah mendengarnya dan bertanggungjawab terhadap Dia.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar