komentar anda

ShoutMix chat widget

7.16.2009

chapter 8 Pengaruh injil yang semakin kuat

Papa i Wunte sudah segera yakin tentang kebenaran Injil bagi dirinya sendiri. Seringkali ia mengakui hal itu secara terbuka dalam pertemuan dimana ia selalu hadir apabila ia berada dirumah, Saya pernah berada di Panta waktu Papa i Wunte memberitahukan ” Aku tidak akan datang ke pertemuan nanti malam, karena ada urusan pesta pengorbanan di Woyo Makuni. Saya jawab bahwa saya menyesal kalau ia memilih pesta pengorbanan itu diatas firman Allah yang hidup. Tetapi ia mengatakan bahwa pada pesta itu kehadirannya dibutuhkan. Pada malam itu tidak banyak orang datang kepertemuan kami oleh karena pesta pengorbanan itu, namun saya heran bahwa “papa” duduk digaris terdepan. ”saya berpikir anda telah berangkat ke Woyo Makuni”, Kata saya. “Tetapi tuan sudah mengatakan bahwa pertemuan ini lebih penting” jawabnya,” itu sebabnya aku datang”.
Setelah kita belajar tentang kelemahan watak Papa i Wunte, tidak ada yang heran lagi bahwa banyak waktu dibutuhkan sebelum ia dapat mengambil langkah pertobatan yang memutuskan. Ia sudah tidak mau kehilangan kami, tetapi ia juga tidak mau menyingung perasaan sebagian rakyatnya, dan orang Islam di pantai juga dianggapnya sebagai sahabat.Siapa yang mengenal orangnya akan sadar bahwa keraguannya tidak disebabkan karena ia kurang serius; ada semacam kasih terhadap manusia pada umumnya yang mendorongnya untuk ingin selalu berteman dengan setiap orang.
Namun pengaruh Injil menjadi semakin kuat di dalam dirinya. Ia rajin betul dalam urusan sekolah dengan memberi pertolongan dalam pembangunan suatu sekolah yang kecil di Panta. dialah orang pertama yang mengheranku pada waktu pesta panen dengan suatu permohonan supaya pada acara makan bersama kita bersyukur berdoa kepada “ Allah yang besar itu”. Satu tahun sebelum hasil panen gagal secara total, dan saya pernah berdoa supaya Tuhan Allah akan memberi berkatNya, dan nampaknya itulah yang terjadi, Menurut Papa i Wunte bahwa pasti Tuhan Allah telah berpikir, kasihan orang miskin itu, betapa besarnya penderiataan mereka, Sejak peristiwa itu tidak lagi terjadi acara makan secara umum tanpa kami, atau salah satu dari para guru yang hadir, di undang untuk memimpin dalam doa syafaat.
Juga pada acara pengorbanan untuk orang mati, dan pada pesta di Lobo yang terkadang di bawah pimpinan Papa i Wunte, pengaruh Injil mula terasa. Perhatian orang-orang terhadap pesta itu semakin berkurang, dan baik Papa i Wunte maupun istrinya binggung dengan perkembangan itu.” kami tidak dapat lagi meniadakan bahwa agama kami kurang benar”, pernah diuraikannya dalam suatu pertemuan,” pasti anak-anak kami akan menjadi Kristen ; tetapi bagaimana mungkin kami juga begitu saja meninggalkan dewa kami?”
Lama sekali, begitulah sikap Papa i Wunte terhadap kebenaran Injil. Karena wataknya yang lemah-lembut ia tidak dapat mengambil tindakan yang tegas, meskipun ia sadar bahwa ia perlu bertobat dan menerima Kristus. Ia bermaksud menunggu sampai orang lain melangkah ke depan lebih dahulu, supaya ia , seorang pemimpin agama kafir, hanya perlu menyusul.
Lama sekali ia berusaha meyakinkan adinya. Ta Rumpi , untuk maju lebih dahulu, tatapi hasilnya bawah Ta rumpi mulai menghindari kami, karena ia menduga kami berada di belakang desakan itu. Kalau persoalan perpindahan agama ini hanya tergantung pada istri Papa i Wunte , Ine i Maseka, Pasti sudah lama hal ini diputuskan, kadang-kandang ia datang mengeluh kepada kami mengenai keragu-raguan suaminya, tetapi ia selalu menjelaskan dengan penuh rasa hormat dan pengertian bahwa begitu banyak perkara dipercayaakan kepada suaminya. Pada waktu anaknnya mereka cukup besar untuk masuk sekolah ia langsung dikirim oleh ibunya.
Pada kemudian hari anak itu datang tinggal dirumahku, dan setelah keberangkatan kami pada tahun 1905 ia tinggal dengan keluarga Hofman yang paling berpengaruh dalam pendidikan anak ini. Anak mereka Naka juga langsung masuk sekolah. ” paling tidak anak-anaku perlu menjadi Kristen”, begitulah bunyi pekataan Ine i Maseka waktu kami berpisah pada tahun 1904. Kami semua setuju bahwa Ine i Maseka mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menyakinkan pengaruh suaminya untuk mengambil langkah pertobatan yang pada akhirnya diambilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar